#SuaraBADU

Part 3 ini merupakan babak akhir dari cerita perjuangan Naashiruddin Fikri Qushoyyi dalam menggapai angan - angan nya dan mencoba tetap mempercayai harapan tersebut. Kita dengarkan langsung!

Disuarakan oleh : Maximilliana Alfriestantya Herlian Putri (Badu 2021)

Pada part 2 ini kita akan melanjutkan cerita bagaimana perjuangan ketika gagal dan kamu mencoba untuk tetap bersemangat? Apakah doi berhasil dan mencapai tujuannya? Mari kita dengarkan! 

Disuarakan oleh : Maximilliana Alfriestantya Herlian Putri (Badu 2021)

Pada part 1 ini kita akan mendengarkan perjuangan siswa sekolah yang harus menerima takdir gapyear. Apa saja duka yang dialami nya? Mari kita dengarkan

Disuarakan oleh : Maximilliana Alfriestantya Herlian Putri (Badu 2021)

BANTARO CAMP XIX | SMA Negeri 2 Banguntapan 

Jumat - Minggu, 20 - 22 Desember 2019 - KEMAH, MOMEN PENUH PELAJARAN 

3 hari 2 malam, waktu yang kuhabiskan di ranah kemah. Waktu dimana ragaku terpisah jauh dengan rumah. Dan, waktu yang memberiku ilusi akan ribuan arah.    Sekitar 50 jam yang membawaku pada lingkungan dan kehangatan yang berbeda. Itulah detik demi detik, yang mana membuka gerbang antara manusia dan alam. Menjadikanku salah seorang saksi yang juga terlibat dalam interaksi keduanya.   Disana sesungguhnya aku banyak diam. Diam dalam artian lebih memilih menuliskan banyak hal dalam batin. Membiarkan apapun yang mengalir di otakku tetap pada tempatnya. Hingga semuanya penuhi laman pikiranku, aku tak begitu peduli. Justru sebuah kesenangan buatku sang pendiam.  Meski hari-hari kemah bukan hal mudah, aku tetap merasa beruntung. Mengapa? Karena ternyata, banyak sekali sisi dalam yang sebelumnya tak dapat kulihat. Bahkan sulit kurasakan. Bertransisi dalam 3 hari menjadi obyek indraku. Hum, memang 50 jam yang berarti. Tanpa kemah yang tlah kulalui, mungkin aku bukanlah pribadi yang seperti sekarang ini