<p>Seringkali korban perselingkuhan cuma disarankan oleh lingkungan terdekatnya buat sabar dan cepat <em>move on</em> aja! Padahal, menurut UU tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, perselingkuhan termasuk ke dalam bentuk kekerasan psikis atau psikologis. Nah, mestinya luka psikis yang dialami korban mendapat treatment yang memadai agar dapat pulih dan bisa betulan <em>move on</em> dalam kondisi baik. Lantas, seperti apa pemulihan yang tepat? Bagaimana juga mengenali <em>micro-cheating</em> atau yang kerap dianggap &quot;selingkuh kecil-kecilan&quot;? Inilah yang diobrolin @don_brady dan @anneyasminee dalam Podcast Disko &quot;Diskusi Psikologi&quot; kali ini bareng Koleta Acintya Saraswati, M.Psi., Psikolog @koletaacintya selaku  Associate Psikolog di Yayasan Pulih dan Bicarakan.id</p> <p>*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]</p>